Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi atau ASCII (American Standard Code for Information Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf dan simbol seperti Heks dan Unicode tetapi ASCII lebih bersifat universal, contohnya 124 adalah untuk karakter “|”. Ia selalu digunakan oleh komputer dan alat komunikasi lain untuk menunjukkan teks.
Kode ASCII sebenarnya memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 8 bit. Dimulai dari 0000 0000 hingga 1111 1111. Sementara Heksadesimal atau sistem bilangan basis 16 adalah sebuah sistem bilangan yang menggunakan 16 simbol. Berbeda dengan sistem bilangan desimal, simbol yang digunakan dari sistem ini adalah angka 0 sampai 9, ditambah dengan 6 simbol lainnya dengan menggunakan huruf A hingga F.
ASCII (American Standart Code for Informa tion Interchange), menggunakan 7-bit guna menyajikan beberapa data. Sistem ini digunakan oleh beberapa pabrik komputer secara bersama-sama sehingga menghasilkan suatu standart yang baku untuk semua jenis komputer. Walaupun ASCII menggunakan kode 7-bit , tetapi dalam pelaksanaannya tetaplah 8-bit yang digunakan. Sebab masih menggunakan ekstra bit yang digunakan untuk mendeteksi pelbagai kesalahan yang timbul. Paling kiri merupakan Karakter Nilai Unicode, urutan kedua (heksadesimal) selanjutnya Nilai ANSI ASCII, sementara urutan paling kanan merupakan Keterangan.
Contoh
Total kombinasi yang dihasilkan sebanyak 256, dimulai dari kode 0 hingga 255 dalam sistem bilangan Desimal. Komputer hanya mengerti biner, bukan angka desimal atau alfabet, dll. ASCII adalah cara umum untuk menyandikan alfabet dan karakter lainnya ke biner, yang dapat diwakili kepada manusia dalam bentuk bilangan oktal, heksadesimal, atau pun desimal, dll. Jadi secara umum tidak ada algoritma untuk konversi ASCII ke heksa, pengkodean umumnya harus dihafal atau melihat dalam sebuah tabel.
Adapun metode yang bisa digunakan dalam mengkonfersi ASCII ke dalam bentuk bilangan lain seperti desimal, oktal, heksa, yaitu dengan mengetahui nilai dari bilangan dan karakter dari ASCII tersebut dengan berdasarkan tabel lalu merubahnya dalam bentuk biner dengan metode pencarian biner seperti pada umumnya. Perhatikan contoh berikut ini, misalkan code ASCII untuk huruf A adalah 41, karena ASCII hanya terdapat 7 bit, maka 4 dengan biner 100 dan 1 dengan biner 0001, namun jika ekstended ASCII, maka terdapat 8 bit. Sehingga 4 dengan biner 0100, dan 1 dengan 0001. Sehingga biner dari A adalah 0100 0001, dengan begitu kita bisa menentukan nilai desimal, oktal, dan heksa dari huruf A dengan mengkonfersikan nilai binernya.
Kode bernilai sampai dengan 31 dinamakan kode kontrol, sedangkan 32 sampai dengan 126 adalah kode ASCII yang dapat ditampilkan. Alfabet A sampai Z diwakili oleh kode desimal 65 sampai 90.
Kode ASCII sebenarnya memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 8 bit. Dimulai dari 0000 0000 hingga 1111 1111. Sementara Heksadesimal atau sistem bilangan basis 16 adalah sebuah sistem bilangan yang menggunakan 16 simbol. Berbeda dengan sistem bilangan desimal, simbol yang digunakan dari sistem ini adalah angka 0 sampai 9, ditambah dengan 6 simbol lainnya dengan menggunakan huruf A hingga F.
ASCII (American Standart Code for Informa tion Interchange), menggunakan 7-bit guna menyajikan beberapa data. Sistem ini digunakan oleh beberapa pabrik komputer secara bersama-sama sehingga menghasilkan suatu standart yang baku untuk semua jenis komputer. Walaupun ASCII menggunakan kode 7-bit , tetapi dalam pelaksanaannya tetaplah 8-bit yang digunakan. Sebab masih menggunakan ekstra bit yang digunakan untuk mendeteksi pelbagai kesalahan yang timbul. Paling kiri merupakan Karakter Nilai Unicode, urutan kedua (heksadesimal) selanjutnya Nilai ANSI ASCII, sementara urutan paling kanan merupakan Keterangan.
Contoh
- 002032 = Spasi
- 002133 = !
- 002335 = “
- 002537 = Tanda Persen (%)
- 02638 = Karakter ampersand (&).
- Dan lain – lain.
Total kombinasi yang dihasilkan sebanyak 256, dimulai dari kode 0 hingga 255 dalam sistem bilangan Desimal. Komputer hanya mengerti biner, bukan angka desimal atau alfabet, dll. ASCII adalah cara umum untuk menyandikan alfabet dan karakter lainnya ke biner, yang dapat diwakili kepada manusia dalam bentuk bilangan oktal, heksadesimal, atau pun desimal, dll. Jadi secara umum tidak ada algoritma untuk konversi ASCII ke heksa, pengkodean umumnya harus dihafal atau melihat dalam sebuah tabel.
Adapun metode yang bisa digunakan dalam mengkonfersi ASCII ke dalam bentuk bilangan lain seperti desimal, oktal, heksa, yaitu dengan mengetahui nilai dari bilangan dan karakter dari ASCII tersebut dengan berdasarkan tabel lalu merubahnya dalam bentuk biner dengan metode pencarian biner seperti pada umumnya. Perhatikan contoh berikut ini, misalkan code ASCII untuk huruf A adalah 41, karena ASCII hanya terdapat 7 bit, maka 4 dengan biner 100 dan 1 dengan biner 0001, namun jika ekstended ASCII, maka terdapat 8 bit. Sehingga 4 dengan biner 0100, dan 1 dengan 0001. Sehingga biner dari A adalah 0100 0001, dengan begitu kita bisa menentukan nilai desimal, oktal, dan heksa dari huruf A dengan mengkonfersikan nilai binernya.
Kode bernilai sampai dengan 31 dinamakan kode kontrol, sedangkan 32 sampai dengan 126 adalah kode ASCII yang dapat ditampilkan. Alfabet A sampai Z diwakili oleh kode desimal 65 sampai 90.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar